Pengamataan melalui radiasi latar
belakang gelombang mikro, para ilmuwan mendapati alam semesta kita telah
mengembang 13,8 miliar tahun, namun diameter alam semesta jelas lebih
besar dari nilai ini, penelitian terbaru menunjukkan bahwa diameter alam
semesta bisa mencapai 92 miliar tahun cahaya, atau bahkan lebih.
Menurut
laporan media asing, sebenarnya berapa besarnya alam semesta itu ?
pertanyaan ini tampaknya sama-sama memusingkan terkait dengan berapa
sebenarnya usia alam semesta juga, Teleskop antariksa Hubble sepenuhnya
telah mengubah pengetahuan kita tentang alam semesta.
Seiring
dengan perkembangan teknik observasi astronomi, para ilmuwan telah
mampu mengamati
benda langit permulaan pada sekitar 700 juta tahun
lampau setelah Big Bang. Teleskop bagaikan sebuah mesin waktu, yang
dapat melihat "suasana" di masa lalu, kalau begitu, berapa besarnya alam
semesta itu yang sebenarnya ? menurut ilmuwan, berapa besarnya alam
semesta itu tidak dapat dijabarkan dengan angka.
Usia
alam semesta yang dapat diamati sejauh itu adalah sekitar 13,82 miliar
tahun, karena hubungan antara kecepatan cahaya dengan jarak ruang dan
waktu, menyiratkan diameter alam semesta kita adalah kelipatannya 13,82
miliar tahun cahaya.
Jika dihitung
berdasarkan 13,82 miliar tahun cahaya, dan mempertimbangkan kecepatan
pengembangan alam semesta, maka tampak radius alam semesta kita dapat
mencapai 46 miliar tahun cahaya, yang berarti bahwa diameter alam
semesta dalam kisaran 92 miliar tahun cahaya.
Saat
mengamati alam semesta, kita tampaknya selalu melihat alam semesta itu
dari sudut pandang pengamat sebagai pusatnya, persis seperti sebuah
kapal yang berlayar di lautan luas di permukaan bumi. Bagaimana
memastikan seberapa besarnya alam semesta itu yang sebenarnya ?!
Ditilik
dari perspektif lain, kita tidak bisa melihat ujung alam semesta tidak
berarti bahwa kita berada di pusat alam semesta, kita mungkin berada di
tengah-tengah dari ujung alam semesta dengan Big Bang, dengan demikian
mungkin dapat menyimpulkan radius tampak alam semesta berada dikisaran
46 miliar tahun cahaya.
Menurut para
ilmuwan, bahwa ukuran alam semesta tergantung pada bentuknya. Teori alam
semesta saat ini menyebutkan bahwa alam semesta mungkin sebuah bola,
teori alam semesta terkait ini bersumber dari teori Big Bang, bentuk
segenap alam semesta bagaikan sebuah balon yang ditiup, dan kita hidup
di "permukaan" alam semesta.
Sementara
itu, para ilmuwan juga menyebutkan bahwa alam semesta itu datar,
menurut penyelidikan NASA, alam semesta itu mungkin datar dan tak
terbatas, hasil survey pada 2013 lalu menyebutkan, jika alam semesta itu
datar, maka survei menemukan bahwa jika alam semesta adalah datar, maka
kekeliruannya hanya 0,4%. (tech.qq/jhon/ran)
http://erabaru.net/sains/astronomi/7898-sebenarnya-seberapa-besar-alam-semesta-itu
0 komentar:
Posting Komentar