Misi membawa manusia ke Mars merupakan
program penerbangan antar planet yang selalu ingin diwujudkan para
ilmuwan selama ini. Sebelumnya sudah ada perusahaan swasta yang
mengusulkan Mars One, namun rencana tersebut dianggap tidak realistis.
Kini
turis angkasa luar bernama Dennis Tito mengusulkan sebuah ide baru,
yang mencoba mengembangkan pesawat ruang angkasa Mars di atas dasar
Orion, untuk mengadakan misi penerbangan perdana ke Mars pada 2021
mendatang, yang notabene juga menyelesaikan misi penerbangan Venus, dan
terakhir kembali ke Bumi. Suatu program yang disebut sebagai perjalanan
penerbangan antar planet berpenumpang yang paling beresiko sepanjang
sejarah penerbangan ke Mars.
Pada 28
April 2001 lalu, Tito berhasil mendarat di stasiun luar angkasa
internasional, menjadi turis antariksa pertama di dunia. Gambar di atas
adalah suasana perjalanan Tito yang kembali ke bumi seusai mengakhiri
perjalanan angkasa luarnya.
Misi
penerbangan ke Mars memerlukan roket berat dan pesawat ruang angkasa
berawak Orion. Pada Kamis lalu, dalam sebuah pertemuan terkait, Komite
Ilmiah Amerika Serikat mengusulkan program perjalanan ke Mars selama 582
hari yang didanai oleh miliarder Dennis Tito. Program terkait
melibatkan roket berat NASA dengan pesawat ruang angkasa berawak Orion,
yang akan diluncurkan ke angkasa pada 22 November 2021 mendatang,
menyelesaikan misi penerbangan Venus pada april 2022 yang akan datang.
Waktu
penerbangan ke Mars adalah Oktober 2022, dan kembali ke bumi pada 27
Juni 2023, bisa tinggal sekitar 40 jam lamanya di atas orbit Mars, dan
mengamati Mars dari jarak dekat.
Dennis
Tito menggunakan pesawat Orion yang dimodifikasi dalam proyek
penerbangan ke Mars 2021 yang ditetapkannya. Kunci utama dari misi
penerbangan Mars adalah penerbangan ruang angkasa antar planet, insinyur
terkait menggunakan prototipe pesawat ruang angkasa Orion dan
transformasi untuk menyesuaikan penerbangan di ruang antar planet.
Selain menggunakan modul layanan dan avionic, sistem kendali dan sistem
komunikasi pesawat ruang angkasa Cygnus, juga menggunakan panel surya
melingkar sebagai sumber daya utama.
Sebelumnya
Dennis Tito juga telah menetapkan misi 501 hari-nya di Mars, waktu yang
ditetapkan adalah tahun 2018, namun perencanaan misi terkait dan
persyaratan teknis tidak terpenuhi.
Terdapat
sejumlah faktor ketidakpastian atas misi penerbangan ke Mars pada 2021
mendatang. Menurut Lester Lyles, seorang pensiunan Jenderal dari
Angkatan Udara AS, bahwa roket berat memerlukan sistem peluncuran ruang
angkasa masa depan yang saat ini sedang dikembangkan NASA. Pesawat ruang
angkasa akan dimodifikasi di atas dasar Orion, kedua komponen kunci ini
mungkin dapat diselesaikan pada tahun 2021 mendatang.
Namun
sejau ini NASA belum melakukan percobaan terhadap sistem berawak pada
pesawat Orion, hal ini juga merupakan faktor ketidakpastian atas proyek
penerbangan ke Mars. Sehubungan dengan itu, mantan astronot NASA Sandy
Magnus juga menyatakan keprihatinannya.
Berdasarkan
rencana NASA, bahwa sekitar tahun 2020 mendatang merupakan masa
pengeksplorasian asteroid, dan ini merupakan sebuah proyek strategis
masa depan, dan jika saat seperti ini tertanam misi penerbangan ke Mars,
mungkin akan menyebabkan masalah secara teknis atau keuangan.
Misi
penerbangan ke Mars dapat mengantar manusia ke ruang angkasa yang lebih
jauh. Menurut direktur Scott Pace dari Space Policy Institute (George
Washington University), bahwa misi penerbangan ke Mars merupakan sebuah
titik balik yang potensial, yang berarti bahwa kita beralih dalam misi
di orbit dekat Bumi, mulai membawa manusia ke ruang yang lebih dalam.
Jika
stasiun luar angkasa internasional dapat mengintegrasikan misi
penerbangan Mars, maka program ini akan menjadi lebih menarik. Proyek
penerbangan ke Mars memerlukan dukungan keuangan yang besar, Dennis Tito
dapat menyediakan dana pribadinya sebesar 300 juta dolar AS (±Rp.3.6
triliun) sedangkan sisanya harus ditambah dari federal sekitar 700 juta
dolar AS (±Rp.8.8 triliun).
Tingkat
kesulitan pada penerbangan Mars 2021 mendatang lebih tinggi, harus
menunggu 33 tahun lagi jika melewatkan kesempatan terkait. Tahun 2021
mendatang merupakan tahun penjelajahan Mars yang baik, berdasarkan
kondisi operasional orbit bumi dengan otbit Mars, sangat kondusif bagi
pesawat ruang angkasa Mars atau wahana terkait dalam memasuki orbit
Mars. Jika melewatkan jendela tersebut, maka harus menunggu 33 tahun
lagi, untuk mewujudkan penerbangan ke Mars pada tahun 2021 mendatang
juga memiliki tingkat kesulitan yang tidak kecil.
(Tencent.tech/jhon/ran)
sumber : http://erabaru.net
0 komentar:
Posting Komentar