Pages

Labels

Pages - Menu

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 25 April 2014

Proyek Penerbangan Seorang Miliarder ke Mars 2021

 
Misi membawa manusia ke Mars merupakan program penerbangan antar planet yang selalu ingin diwujudkan para ilmuwan selama ini. Sebelumnya sudah ada perusahaan swasta yang mengusulkan Mars One, namun rencana tersebut dianggap tidak realistis.
Kini turis angkasa luar bernama Dennis Tito mengusulkan sebuah ide baru, yang mencoba mengembangkan pesawat ruang angkasa Mars di atas dasar Orion, untuk mengadakan misi penerbangan perdana ke Mars pada 2021 mendatang, yang notabene juga menyelesaikan misi penerbangan Venus, dan terakhir kembali ke Bumi. Suatu program yang disebut sebagai perjalanan
penerbangan antar planet berpenumpang yang paling beresiko sepanjang sejarah penerbangan ke Mars.
Pada 28 April 2001 lalu, Tito berhasil mendarat di stasiun luar angkasa internasional, menjadi turis antariksa pertama di dunia. Gambar di atas adalah suasana perjalanan Tito yang kembali ke bumi seusai mengakhiri perjalanan angkasa luarnya.
Misi penerbangan ke Mars memerlukan roket berat dan pesawat ruang angkasa berawak Orion. Pada Kamis lalu, dalam sebuah pertemuan terkait, Komite Ilmiah Amerika Serikat mengusulkan program perjalanan ke Mars selama 582 hari yang didanai oleh miliarder Dennis Tito. Program terkait melibatkan roket berat NASA dengan pesawat ruang angkasa berawak Orion, yang akan diluncurkan ke angkasa pada 22 November 2021 mendatang, menyelesaikan misi penerbangan Venus pada april 2022 yang akan datang.
Dennis Tito
Waktu penerbangan ke Mars adalah Oktober 2022, dan kembali ke bumi pada 27 Juni 2023, bisa tinggal sekitar 40 jam lamanya di atas orbit Mars, dan mengamati Mars dari jarak dekat.
Dennis Tito menggunakan pesawat Orion yang dimodifikasi dalam proyek penerbangan ke Mars 2021 yang ditetapkannya. Kunci utama dari misi penerbangan Mars adalah penerbangan ruang angkasa antar planet, insinyur terkait menggunakan prototipe pesawat ruang angkasa Orion dan transformasi untuk menyesuaikan penerbangan di ruang antar planet. Selain menggunakan modul layanan dan avionic, sistem kendali dan sistem komunikasi pesawat ruang angkasa Cygnus, juga menggunakan panel surya melingkar sebagai sumber daya utama.
Sebelumnya Dennis Tito juga telah menetapkan misi 501 hari-nya di Mars, waktu yang ditetapkan adalah tahun 2018, namun perencanaan misi terkait dan persyaratan teknis tidak terpenuhi.
Terdapat sejumlah faktor ketidakpastian atas misi penerbangan ke Mars pada 2021 mendatang. Menurut Lester Lyles, seorang pensiunan Jenderal dari Angkatan Udara AS, bahwa roket berat memerlukan sistem peluncuran ruang angkasa masa depan yang saat ini sedang dikembangkan NASA. Pesawat ruang angkasa akan dimodifikasi di atas dasar Orion, kedua komponen kunci ini mungkin dapat diselesaikan pada tahun 2021 mendatang.
pesawat orion-1
Namun sejau ini NASA belum melakukan percobaan terhadap sistem berawak pada pesawat Orion, hal ini juga merupakan faktor ketidakpastian atas proyek penerbangan ke Mars. Sehubungan dengan itu, mantan astronot NASA Sandy Magnus juga menyatakan keprihatinannya.
Berdasarkan rencana NASA, bahwa sekitar tahun 2020 mendatang merupakan masa pengeksplorasian asteroid, dan ini merupakan sebuah proyek strategis masa depan, dan jika saat seperti ini tertanam misi penerbangan ke Mars, mungkin akan menyebabkan masalah secara teknis atau keuangan.
Misi penerbangan ke Mars dapat mengantar manusia ke ruang angkasa yang lebih jauh. Menurut direktur Scott Pace dari Space Policy Institute (George Washington University), bahwa misi penerbangan ke Mars merupakan sebuah titik balik yang potensial, yang berarti bahwa kita beralih dalam misi di orbit dekat Bumi, mulai membawa manusia ke ruang yang lebih dalam.
Jika stasiun luar angkasa internasional dapat mengintegrasikan misi penerbangan Mars, maka program ini akan menjadi lebih menarik. Proyek penerbangan ke Mars memerlukan dukungan keuangan yang besar, Dennis Tito dapat menyediakan dana pribadinya sebesar 300 juta dolar AS (±Rp.3.6 triliun) sedangkan sisanya harus ditambah dari federal sekitar 700 juta dolar AS (±Rp.8.8 triliun).
pesawat orion-3
Tingkat kesulitan pada penerbangan Mars 2021 mendatang lebih tinggi, harus menunggu 33 tahun lagi jika melewatkan kesempatan terkait. Tahun 2021 mendatang merupakan tahun penjelajahan Mars yang baik, berdasarkan kondisi operasional orbit bumi dengan otbit Mars, sangat kondusif bagi pesawat ruang angkasa Mars atau wahana terkait dalam memasuki orbit Mars. Jika melewatkan jendela tersebut, maka harus menunggu 33 tahun lagi, untuk mewujudkan penerbangan ke Mars pada tahun 2021 mendatang juga memiliki tingkat kesulitan yang tidak kecil. (Tencent.tech/jhon/ran)
sumber : http://erabaru.net

0 komentar:

Posting Komentar

 

web widgets

counter

visitor

Flag Counter