Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menguraikan rencana besar guna menangkal serangan asteroid yang menuju ke Bumi.

Dalam sebuah sidang dengar pendapat yang bertajuk From Here to Mars, William Gerstenmaier, rekan administrasi NASA, mengatakan terdapat skema menangkal batu antariksa itu dan membuangnya ke Bulan.

Melansir news.com, Kamis 10 April 2014, guna menjalankan skema itu, NASA akan menggunakan teknologi canggih untuk mengusir batu antariksa ke Bulan.

"Kami akan ambil bagian dari Tata Surya, kami akan membelokkan batu ke sekitar Bulan dan memasukkannya ke orbit mundur jauh sekitar Bulan. Dan di situ kami bisa pergi untuk mengunjunginya," kata Gerstenmaier.

Untuk membawa batu antariksa ke Bulan bukanlah perkara mudah. Skema itu perlu didukung kehadiran manusia di antariksa. Ilmuwan juga harus mempelajari keahlian dan teknik mendorong kehadiran manusia dalam Tata Surya.

Misi penangkalan serangan asteroid dari antariksa, Asteroid Redirection Mission (ARM) disebutkan akan menggunakan penggerak listrik berdaya tinggi guna mempercepat dan memberi daya bagi kru berawak di batu antariksa. NASA saat ini tengah bekerja untuk sistem navigasi yang akan membantu mengarahkan batu antariksa.

Gerstenmaier juga melontarkan ide berani, yakni peta jalan membangun pemukiman dan pos terdepan manusia dalam Tata Surya.

Selain skema mengusir antariksa ke Bulan, laporan tersebut juga menyebutkan eksplorasi manusia dan robotik Mars serta antariksa luas akan makin digenjot bersama dengan uji terbang pesawat canggih yang dapat membuka dan menutup, akan terwujud pada tahun ini dan dicoba kembali pada 2018.

"Strategi eksplorasi NASA akan menggunakan pendekatan dari beberapa tujuan perintis di Tata Surya," kata dia.

Ia menyebutkan rencana ini akan melibatkan mitra internasional, sebab sangat susah jika bergerak secara mandiri.

"Akhirnya kami berusaha mencapai keseimbangan optimal eksplorasi manusia dan robotik, mengambil keuntungan dari aksi terbaik dari manusia dan mesin seperti kami mencari kehidupan di antariksa," jelas dia. vivanews.com