Sabuk Yupiter Hilang, NASA Pusing
CAPE CANAVERAL – Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (AS) NASA
kembali dibuat pusing. Kali ini, menghilangnya sabuk utama planet
Yupiter membuat mereka bertanya-tanya.
Yupiter, planet terbesar dalam sistem tata surya,
memiliki beberapa
sabuk melingkar. Sabuk awan, demikian ilmuwan menyebut sabuk-sabuk yang
tampil lewat gradasi warna cokelat ini. Beberapa hari lalu, satu sabuk
dari dua sabuk awan utama benar-benar menghilang. Dikatakan
‘benar-benar’ karena sabuk awan terlihat mulai mengabur sejak tahun
lalu.
Kendati peristiwa ini bukan pertama kali terjadi pada Yupiter, tetap
saja NASA terkejut. Mengapa? Karena sampai sekarang NASA belum juga
menemukan penyebab hilangnya dua sabuk Yupiter. Sabuk Ekuator Selatan
Yupiter (SEB) menghilang beberapa pekan, kemudian muncul kembali dalam
waktu yang tidak bisa dipastikan. Bahkan NASA pun tidak bisa melacak
atau memotret saat sabuk menghilang maupun kembali pada jajaran sabuk
Yupiter.
“Sungguh misterius. Ini adalah peristiwa besar,” sahut astronom yang bekerja di Laboratorium Penggerak Jet NASA Glenn Orton.
Tim Norton sebenarnya terus memantau permukaan Yupiter. Namun, entah
kenapa peristiwa hilang dan kembalinya SEB selalu terlewatkan. Misalnya
yang terjadi tahun lalu, saat SEB mulai menghilang. Gumpalan awan terus
menipis hingga akhirnya habis sama sekali. Tidak ada sisa awan yang
melingkar pada ekuator selatan Yupiter.
NASA pun gemas. “Kami tidak mengerti apa yang terjadi pada sabuk
itu,” papar Orton. Astronom ini cukup pusing menghadapi misteri
hilangnya sabuk Yupiter. Lain halnya dengan astronom asal Australia
Anthony Wesley. Dia menganggap peristiwa ini sebagai suatu kejutan. “Ya,
Yupiter memang senang memberi kejutan,” katanya datar.
Anggapan Wesley, sabuk awan tidak menghilang dalam arti sebenarnya.
Dia yakin, SEB masih melingkar pada permukaan Yupiter. “Hanya mungkin
tak terlihat karena tertutup gumpalan awan yang lebih tebal,” ujarnya.
Usia Wesley masih sangat muda ketika pertama kali ‘diperkenalkan’ dengan
SEB. Semasa kecil, ayah Wesley sering mengajaknya ke loteng. Mereka
meneropong bintang dari balik lensa teleskop. Dari kecil, Wesley tahu
bahwa Yupiter memiliki dua sabuk utama.
“Aneh rasanya ketika tahu kini tinggal satu sabuk saja,” ucapnya. SEB
yang berwarna kecokelatan memiliki ukuran dua kali lebih lebar
dibandingkan lebar bumi. Sabuk ini pun terlihat lebih besar daripada
deretan sabuk Yupiter yang lain. Sabuk ini kerap menghilang dalam
balutan kisah yang misterius. Tidak ada yang tahu waktu pastinya, pun
penyebab hilangnya sabuk.
Pada rentang 1973-1975, SEB menghilang dan muncul lagi selama
beberapa kali. Hampir 16 tahun sesudahnya, tidak ada laporan tentang
hilangnya SEB. Laporan serupa muncul kembali pada 1989-1990. Tiga tahun
kemudian, SEB kembali berulah. Sabuk ini menghilang tanpa pamit.
Beberapa pekan kemudian, SEB terlihat lagi pada permukaan Yupiter.
Belasan tahun sesudahnya, SEB terus melingkar cerah pada permukaan
planet kelima dalam sistem tata surya. Pada 2007, SEB hilang lagi.
Menghilangnya SEB pada 2007 hanya berlangsung sebentar. Namun, kondisi
ini justru mengacaukan pikiran NASA. Sebab, tahun-tahun berikutnya SEB
semakin sering menghilang. (srn)
http://techno.okezone.com/read/2010/05/23/56/335532/sabuk-yupiter-hilang-nasa-pusing
kalau masih belum percaya berikut gambarnya
Ilmuwan NASA Klaim Tahu Keberadaan Alien
9 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar